Selain penerbangan berjadwal, pendapatan dari penerbangan tidak berjadwal juga mencatat pertumbuhan hingga 65% atau sebesar US$288,03 juta dari tahun sebelumnya yaitu US$174,81 juta.
“Pendapatan penerbangan haji pada 2023 menyumbang kenaikan signifikan hingga 145% menjadi US$235,17 juta dibandingkan tahun sebelumnya yaitu US$92,48 juta. Kemudian, pendapatan lain-lain turut naik 15% dari kinerja 2022 menjadi US$270,58 juta.”
Tahun lalu, kata Irfan, Garuda Indonesia berhasil membukukan laba US$251,99 juta yang makin memperkuat fundamen positif kinerja perseroan setelah merampungkan restrukturisasi pada akhir 2022.
Pertumbuhan Penumpang
Sepanjang 2023, Garuda Indonesia Group juga mencatatkan kinerja operasional melalui pertumbuhan jumlah angkutan penumpang hingga 34% yakni mencapai 19.970.024 penumpang dari tahun sebelumnya sebelumnya 14.848.195 penumpang.
"Dalam capaian tersebut, Garuda berhasil mengangkut penumpang sebanyak 8.291.094 dan Citilink sebanyak 11.678.930 penumpang,” jelas Irfan.
(wdh)