Di sisi lain, PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) selaku subholding PT PLN (Persero) menjelaskan stok batu bara untuk pembangkit listrik secara umum berada dalam kondisi aman dengan rata-rata di atas 20 hari operasi (HOP).
Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara dalam siaran pers. menjelaskan stok batu bara PLTU PLN untuk sistem Jawa-Madura-Bali (Jamali) mencapai 26,6 HOP. Sementara itu, stok untuk sistem Sumatera-Kalimantan (Sumkal) sebesar 22,6 HOP dan untuk Sulawesi-Maluku-Papua-Nusa Tenggara sebanyak 32,6 HOP.
Selain kebutuhan batu bara, PLN juga menjamin tersedianya kebutuhan energi primer lainnya seperti bahan bakar minyak (BBM) dan gas, di mana stok Liquefied Natural Gas (LNG) diatas 20 HOP.
Tercatat, nominasi kebutuhan gas untuk pembangkit listrik PLN secara nasional mencapai 1.220 billion british thermal unit per day (BBTUD) dengan rata-rata realisasi sebesar 1.229 BBTUD.
Sementara itu, pemenuhan kebutuhan BBM sebagai bahan bakar pembangkit juga terus diperkuat di mana rata-rata stok BBM di seluruh sistem kini berada di atas 11 HOP.
“PLN EPI berkomitmen memberikan keamanan pasokan energi primer pembangkit yang optimal agar masyarakat dapat melaksanakan ibadah di bulan Ramadan dengan nyaman dan khusyuk,” jelas Iwan dalam siaran pers.
(dov/wdh)