Bloomberg Technoz, Jakarta — Rencana pemerintah memisahkan Palm Co dari holding BUMN perkebunan – PTPN III– dinilai bakal memberikan manfaat ekstra terhadap pengembangan industri kelapa sawit kelolaan negara, yang selama ini terkenal kurang produktif.

Pengamat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dari Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto mengatakan pembentukan holding BUMN perkelapasawitan, Palm Co, memiliki setidaknya tiga manfaat bagi bisnis kelapa sawit pelat merah.

Pertama, dengan konsolidasi holding, diharapkan efek sinergi bisa dikreasikan, baik dalam hal pengelolaan struktur biaya (cost structure) menuju efisiensi yang lebih matang, maupun dalam hal peningkatan pendapatan (revenue).

“Juga ada rencana [Palm Co] untuk go public. Langkah ini diharapkan bisa mendapatkan dana segar IPO [initial public offering] yang dibutuhkan untuk ekspansi usaha. Hal ini terutama untuk rehabilitasi fasilitas pabrik pengloahan CPO [crude palm oil] yang relatif sudah tua dan dana replanting sawit,” ujarnya kepada Bloomberg Technoz, Selasa (21/3/2023). 

Kedua, dengan menjadi perusahaan terbuka nantinya, Palm Co terpacu untuk meningkatkan kualitas governance perusahaan. Dengan demikian, intervensi dari pihak manapun bisa lebih diminalisasi dalam proses bisnis mereka.