“Contohnya Bangka Belitung dan di Pangkal Pinang, juga penerbangan Jakarta—Bali yang frekuensi dan jenisnya makin banyak,” terangnya.
Ketiga, Amalia mengatakan, kebijakan pemerintah untuk menurunkan tarif ke destinasi wisata superprioritas —untuk mendorong masyarakat berpelesir ke destinasi wisata superprioritas — juga memberi dampak pada harga tiket yang lebih terjangkau.
Amalia menjelaskan laju inflasi pada Ramadan tahun ini memang sedikit berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, di mana komponen makanan minuman (mamin), tembakau, dan transportasi biasanya menjadi penyumbang inflasi.
Tahun ini, kelompok mamin dan tembakau tetap memberikan andil besar, sedangkan posisi transportasi tergantikan oleh kelompok peralatan pribadi sebesar 0,04%. Adapun, andil transportasi terhadap inflasi hanya sebesar 0,01% pada Maret.
Penyebabnya, kata Amalia, tarif angkutan udara pada bulan tersebut justru deflasi 0,97%. Terdapat 20 provinsi yang mengalami deflasi tarif angkutan udara, sedangkan 17 lainnya mengalami inflasi dan 1 sisanya mengalami stagflasi.
(wdh)