Selcan Hacaoglu, Beril Akman dan Firat Kozok - Bloomberg News

Bloomberg, Partai Recep Tayyip Erdogan diluar dugaan mengalami kekalahan yang belum pernah terjadi sebelumnya di kotak suara melawan partai oposisi utama. Kekalahan ini terjadi pada saat negara tersebut sedang mengalami masalah inflasi yang meluas dan biaya pinjaman tertinggi sejak presiden itu berkuasa lebih dari dua dekade yang lalu.

Berdasarkan perhitungan sementara lembaga penyiaran negara TRT, Partai AKP Erdogan tertinggal di belakang Partai Rakyat Republik, yang dikenal sebagai CHP, dalam pemilihan umum kota atau munisipalitas pada Minggu (31/03/2024).

TRT melaporkan, dukungan untuk AKP mencapai 35,6%, sementara CHP memimpin dengan perolehan 37,6%, dengan sekitar 98,5% surat suara yang dihitung.

Hasil jajak pendapat menunjukkan pemilih berbalik menentang partai pemerintah di sebagian besar negara, tetapi perubahan itu lebih dramatis di daerah perkotaan. Hal itu terutama disebabkan oleh inflasi yang tinggi secara persisten bahkan setelah Erdogan membiarkan bank sentral menaikkan suku bunga utama negara hingga 50%, tingkat tertinggi sejak partai pemerintah pertama kali berkuasa pada 2002.