"Kami pikir tekanan jual yang kuat di pasar dapat dikaitkan dengan hasil pendapatan FY23 TLKM yang di bawah perkiraan, dan kekhawatiran pada persaingan seluler yang semakin intensif," seperti dikutip dari riset tersebut, Senin (1/4/2024).
Gani, analis Ciptadana Sekuritas mengatakan, pihaknya masih optimistis bahwa emiten telekomunikasi pelat merah itu akan mencetak pertumbuhan pendapatan di atas 5% sepanjang tahun ini, setelah dalam beberapa tahun belakangan mencatatkan pendapatan di bawah 5%.
"Adanya laporan pendapatan [2023] itu memberikan lebih banyak kejelasan, dan panduan TLKM untuk margin EBITDA midsingle-digit dan stabil di sepanjang 2024," jelas Gani.
Ia merekomendasikan buy saham TLKM dengan target harga di Rp4.200/saham. Namun, target tersebut terbilang turun dari target sebelumnya yang merekomendasikan beli di Rp4.800/saham.
Sementara, Mandiri Sekuritas tidak menjadikan TLKM sebagai pilihan utama. "ISAT dan EXCL tetap menjadi pilihan utama, tetapi TLKM menawarkan peluang pembelian taktis."
(ibn/dhf)