Level inflasi tersebut, apabila terealisasi maka akan menjadi posisi inflasi Indonesia tertinggi sejak Agustus 2023. Lonjakan inflasi Maret terutama karena pada separuh bulan lalu sudah berlangsung Ramadan di mana secara historis inflasi selalu lebih tinggi karena peningkatan permintaan barang dan jasa.
Hasil konsensus para ekonom yang dihimpun oleh Bloomberg juga mencatat, inflasi inti pada Maret akan terakselerasi menjadi 1,71% year-on-year, dibandingkan Februari yang di angka 1,68%. Itu akan menjadi level inflasi inti tertinggi dalam tiga bulan terakhir.
Dari global. Indikator inflasi favorit Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) berhasil mendingin pada bulan lalu, searah dengan ekspektasi pasar. Sementara, angka pengeluaran rumah tangga meningkat, menandai pertumbuhan ekonomi AS dengan kecepatan yang solid.
Menurut data yang dirilis hari Jumat pekan kemarin, Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi Inti (Core Personal Consumption Expenditures/PCE), yang tidak memasukkan komponen makanan dan energi yang fluktuatif, hanya menguat 0,3% dari bulan sebelumnya.
Seperti yang diwartakan Bloomberg News, data PCE Inti, pada basis tahunan enam bulan, meningkat menjadi 2,9%, tercepat sejak Juli. Dan pada penutupan tahun lalu, data ini sempat turun di bawah target The Fed sebesar 2%.
Para pejabat The Fed merasa nyaman dengan kenaikan moderat dalam pengukuran inflasi jasa yang lebih sempit dalam laporan tersebut. Di saat yang sama, data dari Biro Analisis Ekonomi (BEA) menunjukkan pengeluaran konsumen yang disesuaikan dengan inflasi melebihi semua perkiraan, mengikuti kenaikan gaji terbesar dalam lebih dari setahun.
(fad)