Logo Bloomberg Technoz

Prospek pelonggaran moneter di berbagai negara serta peningkatan tensi geopolitik menjadi pendorong harga emas tahun ini. Berbagai bank sentral juga tercatat memborong emas sebagai upaya diversifikasi aset moneter.

Sejumlah institusi mengunggulkan emas sebagai aset pilihan 2024. JPMorgan Chase & Co, misalnya, menempatkan emas di peringkat teratas daftar komoditas pilihan dengan perkiraan harga bisa mencapai US$ 2.500/troy ons tahun ini.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas memang sedang bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 78,42.

RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Namun perlu diperhatikan, RSI di atas 70 juga berarti sudah masuk zona jenuh beli (overbought).

Sementara indikator Stochastic RSI sudah berada di angka 100. Sudah maksimal, juga memberi konfirmasi overbought.

Oleh karena itu, harga emas berisiko mengalami koreksi. Target support terdekat ada di US$ 2.221/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.196/troy ons bisa menjadi target berikutnya.

Adapun target resisten terdekat adalah US$ 2.255/troy ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas naik lagi ke arah US$ 2.263/troy ons.

(aji)

No more pages