“Ini adalah beberapa tantangan dalam mengadopsi teknolog cloud di Indonesia. Hal-hal yang terkait data harus berhati-hati karena data pelanggan sangat sensitif.”
Dalam dunia bisnis yang sangat kompetitif seperti sekarang ini, tambah Sanjay, semua sektor ingin memanfaatkan kekuatan data dan menawarkan layanan yang benar-benar dipersonalisasi kepada pelanggan, mempercepat pendapatan dan pertumbuhan.
“Banyak perusahaan terkemuka dunia telah bertransformasi menjadi perusahaan berbasis data dengan memberikan persamaan akses data dan memungkinkan kolaborasi data, serta monetisasi data. Seiring dengan bisnis di Indonesia yang merangkul teknologi digital, ada kebutuhan mendesak untuk membuat keputusan berbasis data dan membuka nilai data yang akan menggerakkan pertumbuhan dan inovasi di perusahaan mereka.”
Dengan adanya perundang-undangan terkait data residency di Indonesia, kebutuhan untuk menyatukan data di seluruh ekosistem saat ini menjadi kebutuhan bisnis yang vital. Perusahaan-perusahaan di Indonesia akan mampu memobilisasi data dalam skala besar dan memaksimalkan nilai data mereka untuk mendorong inovasi, ketangkasan bisnis, dan kinerja jika mampu memanfaatkan teknologi. Solusi data cloud dapat menyatukan data lintas silo dan mengaktifkan ekosistem data yang dinamis sehingga memungkinkan organisasi membangun sistem operasi digital yang lebih responsif di Indonesia.
Ekspansi Snowflake di Indonesia akan membawa teknologi Data Cloud ke banyak organisasi di seluruh Asia Tenggara Satchit Joglekar, Direktur Regional ASEAN Emerging Markets akan memimpin Snowflake Indonesia. Dengan beroperasinya Snowflake di Indonesia, Snowflake kini memiliki kantor operasional di 30 negara.
(adv)