Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Emiten konglomerat Prajogo Pangestu PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) mencatatkan laba bersih Rp227,2 miliar sepanjang 2023.

Angka itu anjlok 60,20% dari tahun sebelumnya yang senilai Rp570,8 miliar.

Berdasarkan laporan keuangannya, Sabtu (30/3/2024), perusahaan segmen bisnis pertambangan batu bara Prajogo itu juga membukukan total pendapatan sebesar Rp1,49 triliun, yang juga susut tipis 1,67% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,51 triliun.

Turunnya pendapatan itu juga disebabkan oleh pendapatan dari hasil penjualan ekspor yang susut menjadi Rp1,13 dari sebelumnya di Rp1,12 triliun. Begitu juga dengan penjualn domestik yang susut menjadi Rp359,1 miliar dari sebelumnya di Rp395,2 miliar.

Susutnya pendapatan tersebut juga berbanding lurus dengan beban pokok pendapatan perseroan yang membengkak 35,96% menjadi Rp684,8 miliar dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp438,6 miliar.

Membengkaknya beban pokok tersebut disebabkan oleh beban penjualan, umum dan administrasi yang masing-masing membengkak 40,52% dan 83,5%.

Alhasil, laba bruto juga ikut susut menjadi Rp809,2 miliar dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,08 triliun.

Namun sejatinya, perseroan mampu menekan beban pajak penghasilan menjadi Rp67,7 miliar dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp119,8 miliar.

Sehingga, total laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk menjadi Rp227,2 miliar atau susut 60,20% dari tahun sebelumnya di Rp570,8 miliar. Perolehan itu juga menjadikan laba per saham turun menjadi Rp22 dari tahun sebelumnya di Rp60.

Sementara itu, perseroan mencatatkan total aset sepanjang 2023 mencapai Rp3,54 triliun atau melesat 103,68% dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp1,80 triliun.

Dalam keterangan resminya, Direktur Utama CUAN Michael mengatakan, naiknya aset tersebut tak lepas dari adanya peningkatan kas dan setara kas dari hasil penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) pada Maret tahun lalu.

"Selain itu, ada peningkatan atas uang muka investasi terkait dengan adanya akuisisi anak usaha," ujar Michael.

(ibn/ain)

No more pages