Dalam pertemuan tersebut, Airlangga menegaskan peranan besar investasi asing dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.
“Dalam 10 tahun terakhir, investasi menjadi salah satu pendorong kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pemerintah tetap mengandalkan penanaman modal asing,” tegas Menko Airlangga.
Menanggapi pertanyaan mengenai peluang investasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan rencana pengembangan KEK ke depan, Menko Airlangga menggarisbawahi rencana pemerintah untuk terus mendorong pengembangan KEK di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk KEK di Bali yang memberikan peluang investasi yang menarik bagi investor Singapura.
“Di wilayah Sanur, terdapat hotel yang dikonversikan menjadi rumah sakit atau klinik kesehatan. Sementara di KEK Kura Kura terdapat peluang investasi di bidang pendidikan dan pariwisata,” ungkap Airlangga.
Menghadapi tantangan ke depan, Menko Airlangga menggarisbawahi perlunya terus mengembangkan industri padat karya di samping industri padat modal, seperti industri tekstil dan fesyen.
Turut hadir delegasi kalangan pebisnis Singapura yang dipimpin oleh Chairman Singapore Institute of International Affairs Simon Tay dan didampingi oleh beberapa petinggi perusahaan Singapura, antara lain Head of International Policy & Governance Temasek Ashok Mirpuri, CEO – Singapore & Southeast Asia Sembcorp Koh Chiap Khiong, dan, Chairman and CEO of Jebsen & Jessen Heinrich Jessen.
(lav)