"APBN betul-betul kita buka dan hitung atau identifikasi berapa yang dipakai untuk membeli produk lokal. Mana lagi produk-produk yang bisa dibeli oleh APBN sebagai produk lokal," jelasnya.
Ekonomi digital juga menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi baru Indonesia. Suahasil menyebut ekonomi digital di Tanah Air berhasil tumbuh hingga 22% pada 2022 dibandingkan dengan tahun sebelumnya (YoY) berkat ekosistem perusahaan rintisan (startup) yang makin kuat.
"Ekosistem startup yang ditingkatkan, berada di urutan ke 38. Ini naik tujuh peringkat dibandingkan dengan sebelumnya. Indonesia juga didukung oleh dua decacorn, sembilan unicon, dan menjadi negara dengan startup terbanyak ke enam di dunia," paparnya.
Ekonomi digital Indonesia juga mempunyai potensi besar untuk berkembang sejalan dengan bertambahnya jumlah pengguna internet aktif. Berdasarkan laporan We Are Social, sebanyak 77% populasi Indonesia atau 212,9 juta orang merupakan pengguna internet aktif.
Kemudian, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada masa depan juga akan didorong oleh penggunaan energi terbarukan.
"Kalau penduduknya makin banyak, pertumbuhan ekonominya kita proyeksikan terus meningkat, maka kebutuhan energi pasti naik. Kalau kebutuhan energinya naik dan dipenuhi dari energi yang hijau ini adalah sumber baru pertumbuhan ekonomi," tuturnya.
Terakhir, sumber pertumbuhan ekonomi baru Indonesia juga bisa diciptakan melalui pemberdayaan UMKM. Sebab, selama ini peran UMKM sangat besar untuk pertumbuhan perekonomian Indonesia, dengan jumlahnya mencapai 99% dari keseluruhan unit usaha.
Kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) juga mencapai 60,5%, dan terhadap penyerapan tenaga kerja adalah 96,9% dari total penyerapan tenaga kerja nasional.
"Bagaimana kita buat agar mereka itu naik kelas, yang [usaha] mikro naik menjadi [usaha] kecil, [usaha] kecil, menjadi [usaha] menengah, [usaha] menengah menjadi [usaha] besar. Diberdayakan dan penggunaan produk-produknya ditingkatkan," pungkasnya.
(rez/evs)
