Oleh karena itu, ia berharap dengan upaya yang telah dipersiapkan imi dapat didukung oleh masyarakat dengan melakukan perjalanan mudik lebih awal dengan transportasi umum sehingga kepadatan saat puncak arus mudik dapat terurai.
"Untuk menghindari kepadatan puncak arus mudik pada 5-8 April 2024, saya mengimbau masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik lebih awal sebelum waktu tersebut. Gunakan angkutan umum atau manfaatkan program mudik gratis yang disediakan Kementerian Perhubungan atau instansi lain. Hindari menggunakan sepeda motor karena sangat berbahaya," terangnya.
Sebelumnya, Kemenhub juga telah memprediksi puncak arus mudik Lebaran 2024 terjadi pada H-2 Lebaran 2024 atau Senin 8 April 2024. Sebanyak 26,6 juta orang akan mudik. Sementara untuk Jabodetabek, arus mudik diprediksi pada H-4 Lebaran atau 6 April 2024. Sebanyak 5,20 juta orang atau 18,28% akan meninggalkan Jabodetabek.
“Puncak arus balik nasional terjadi pada H+3 Lebaran atau Minggu, 14 April 2024 atau sebanyak 40,99 juta orang atau 21,16% akan kembali. Sedangkan arus balik Jabodetabek juga Minggu (14/4) sebanyak 6,12 juta orang atau 21,52% akan kembali ke Jabodetabek,” kata Kepala Badan Kebijakan Transportasi Robby Kurniawan dalam konferensi pers, Minggu (17/3/2024).
Untuk moda transportasi yang paling banyak digunakan pemudik yakni kereta api antar kota sebanyak 39,32 juta (20,30%), bus sebanyak 37,51 juta (19,37%), mobil pribadi 35,42 juta (18,29%), sepeda motor 31,12 juta (16,07%), dan mobil sewa 11,64 juta (6,01%).
(prc/lav)