Bloomberg Technoz, Jakarta - Kartu kredit domestik Bank Indonesia (BI) akan segera meluncur April mendatang. Kendati demikian Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyebut tidak ada kewajiban bagi bank dalam negeri untuk beralih dari perusahaan prinsipal kartu kredit asing ke kartu kredit domestik yang akan segera diterbitkan bulan depan.

“Saya kira persaingan harus tetap ada, kalau misalnya kartu kredit dalam negeri lebih murah tapi kurang aman, maka tidak akan populer,” ujar Erwin dalam sebuah diskusi dengan media di Yogyakarta, dikutip Selasa (21/3/2023).

Erwin mengatakan peluncuran kartu kredit GPN bisa menjadi alternatif prinsipal kartu kredit lokal di tengah dominasi bisnis prinsipal asing seperti Mastercard atau Visa. Oleh karena itu, bank lokal yang akan menerbitkan kartu kredit di masa mendatang dapat memiliki pilihan apakah akan menggunakan prinsipal dalam negeri atau luar negeri.

Ia menjelaskan, inisiatif kartu kredit domestik tersebut sejalan dengan keingin bank sentral agar settlement transaksi kartu kredit tidak perlu lagi di luar negeri. Ini lantaran penyelesaian transaksi  kartu kredit yang banyak beredar saat ini seperti Visa dan Mastercard masih dilakukan di luar negeri meski transaksinya di dalam negeri. Menurutnya ada sejumlah keuntungan yang akan diraih industri keuangan nasional apabila transaksi bisa dilakukan di dalam negeri.

“Hal ini memberikan peluang bagi pelaku domestik untuk berbisnis di sistem pembayaran. Karena margin yang didapat saat menyelesaikan transaksi di luar negeri cukup besar, meski transaksi dilakukan di dalam negeri,” ujar Erwin.