Adapun bila Anda membeli emas pada akhir tahun saat harga logam mulia ini sudah di Rp1.159.000 per gram dan ingin melepasnya hari ini, Anda justru merugi 1,15% karena buyback price Antam saat ini masih berada di bawah level harga pembelian emas saat itu.
Cerita akan berbeda jika Anda telah membeli emas 5 tahun lalu atau pada 2019. Saat itu, harga emas Antam dibanderol di Rp762.000 per gram. Jadi, bila Anda menjualnya hari ini, keuntungan yang Anda dapatkan mencapai 49,7%.
Sedangkan bila Anda telah membeli emas satu dekade silam saat harganya masih di Rp520.000 per gram, maka bila Anda jual sekarang di harga buyback Rp1.141.000 per gram, maka keuntungan yang Anda dapatkan mencapai 119,4%.
Jadi, sebelum menjual, jangan terkecoh dengan harga jual Antam karena bagi investor harga yang harus diperhatikan adalah harga beli kembali sebagai acuan ketika hendak menjual emas.
Hal tersebut menjadi penegas sekali lagi bahwa investasi emas batangan hanya mungkin memberikan untung bila dilakukan dalam jangka panjang.
Memperlakukan emas sebagai investasi jangka pendek cenderung sulit memberi cuan bahkan berpotensi merugi karena pergerakan buyback price Antam seringkali lebih lambat dibanding harga jualnya.
Bagi emas Antam, faktor yang bisa mempengaruhi naik turun harganya bukan hanya pergerakan emas dunia. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga sangat berpengaruh karena harga jual emas Antam dikonversi dari satuan troy ounce (setara 31,1 gram) dan dalam dolar.
Implikasinya, harga jual emas Antam relatif lebih mudah naik ketimbang turun. Ketika rupiah kuat dan harga emas dunia lesu, baru harga emas Antam berpotensi turun cukup banyak.
Jadi, bila Anda ingin mengoleksi emas Antam, akan lebih menarik bila diarahkan sebagai simpanan atau investasi jangka panjang di atas 7 tahun atau 10 tahun bila ingin mendapatkan cuan yang berarti.
(rui)