Logo Bloomberg Technoz

Ini Penjelasan Dirut Garuda Soal Kemorosotan Saham GIAA

Whery Enggo Prayogi
19 January 2023 10:52

Pesawat milik PT Garuda Indonesia Tbk (Bloomberg/Dimas Ardian)
Pesawat milik PT Garuda Indonesia Tbk (Bloomberg/Dimas Ardian)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pergerakan saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) memang terus turun sejak dimulainya perdagangan saham usai pergantian tahun. Tercatat sejak 3 Januari 2023 hingga akhir pekan lalu saham perusahaan aviasi negara itu selalu auto reject bawah (ARB) yang menempatkannya di level Rp 99/lembar.

Direktur Utama Garuda Indonesia  Irfan Setiaputra dalam penjelasannya kepada otoritas bursa mengatakan ada kemungkinan investor hasil konversi utang kreditur melakukan aksi jual saham.

“Berdasarkan analisa perseroan aktivitas perdagangan yang terjadi pada periode 3 Januari-11 Januari 2023 berasal dari aktivitas kreditur perseroan yang memiliki porsi kepemilikan saham yang berasal dari konversi utang kreditur berdasarkan perjanjian perdamaian,” tulis Irfan kepada Bursa Efek Indonesia, seperti dikutip Kamis (19/1/2023).

Saham Garuda kembali diperdagangkan pada Selasa (3/1/2023), setelah sempat dihentikan sementara oleh otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) karena restrukturisasi utang. Penghentian perdagangan saham GIAA dilakukan pada 17 Juni 2021. 

Setelah diperdagangkan kembali, saham Garuda mulai terkoreksi dan semakin tajam dari harga Rp 202 pada awal tahun hinga menjadi Rp 101 pada 17 Januari 2023. Pada perdagangan Rabu (19/1/2023) pukul 10.50 WIB, harga saham GIAA menguat 4% ke level Rp 104/lembar.