Matt Day dan Ashley Carman - Bloomberg News
Bloomberg - Amazon.com Inc. kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada 9.000 karyawan yang bakal mulai dilakukan bulan depan. Langkah ini menjadi PHK terbesar sepanjang sejarah karena e-commerce ini sebelumnya telah melakukan PHK pada 18.000 karyawan.
Chief Executive Officer Andy Jassy mengumumkan PHK tersebut secara internal pada Senin (21/3/2023), dan mengatakan bahwa PHK akan terjadi dalam beberapa minggu mendatang dan terutama berdampak pada divisi Amazon Web Services (AWS), sumber daya manusia (SDM), periklanan, dan grup layanan streaming Twitch.
"Mengingat ekonomi di mana kita berada tidak menentu, dan ketidakpastian yang ada dalam waktu dekat, kami telah memilih untuk lebih efisien dalam biaya dan jumlah karyawan," katanya dalam memonya, yang dipublikasikan kemudian ke blog perusahaan Amazon.

CEO baru Twitch mengatakan dalam posting blognya pihaknya akan melakukan PHK pada 400 orang. Seorang juru bicara menolak untuk merinci bagaimana Amazon melakukan PHK.
Amazon baru-baru ini menyelesaikan putaran PHK karyawan berjumlah 18.000 orang. PHK ini dimulai pada November 2022 dan paling banyak menimpa tim perekrutan dan sumber daya manusia Amazon, grup ritel, dan tim perangkat.
Amazon mengumumkan PHK karyawan kurang dari seminggu setelah pemilik Facebook, Meta Platforms Inc. mengatakan bahwa mereka memberhentikan 10.000 karyawan dan menutup sekitar 5.000 lowongan kerja dalam putaran kedua pemangkasan karyawan.
Chief Executive Officer Meta, Mark Zuckerberg, mengatakan kepada para karyawannya dalam sebuah pertemuan internal baru-baru ini bahwa program PHK dan restrukturisasi dapat berlangsung selama "bertahun-tahun".
Menurut data yang dikumpulkan Bloomberg, pada awal Februari lebih dari 67.000 pekerja kena PHK di seluruh industri termasuk karyawan induk Google, Alphabet Inc, Microsoft Corp, Dell Technologies Inc dan International Business Machines Corp.

Ini merupakan kelanjutan dari tren yang mengkhawatirkan dari tahun 2022, ketika sektor teknologi mengumumkan 97.171 PHK, naik 649% dibandingkan sebelumnya, menurut perusahaan konsultan Challenger, Gray & Christmas Inc.
Pada akhir Desember 2022, Amazon mempekerjakan 1,54 juta orang di seluruh dunia. Sebagian besar dari pekerja tersebut adalah karyawan yang dibayar per jam yang tugasnya mengemas dan mengirim produk di gudang.
Sebelum putaran pertama PHK dimulai pada bulan November, perusahaan mengatakan bahwa mereka memiliki sekitar 350.000 karyawan.
Sejatinya Amazon mencoba menghidupkan kembali pertumbuhan di divisi ritel secara bertahap tetapi kurang berhasil karena perlambatan ekonomi, yang turut menghantam AWS, sumber sebagian besar keuntungan Amazon dalam beberapa tahun terakhir.
Chief Financial Officer Brian Olsavsky memperkirakan akan terjadi tingkat pertumbuhan yang lebih lambat untuk unit cloud Amazon "dalam beberapa kuartal ke depan." Ekspansi dalam bisnis periklanan Amazon yang menguntungkan juga melambat.
Andy Jassy mengatakan bahwa pemangkasan terbaru ini dilakukan setelah tim menyelesaikan fase lain dari proses perencanaan tahunan perusahaan. Dalam beberapa tahun terakhir sebagian besar bisnis Amazon telah menambah jumlah karyawan secara signifikan.
"Prinsip utama dari perencanaan tahunan kami tahun ini adalah menjadi lebih ramping dan memungkinkan kami untuk tetap berinvestasi dengan kuat ke dalam pengalaman jangka panjang pelanggan utama yang kami yakini dapat menopang Amazon secara keseluruhan," kata dia.
Saham Amazon mengalami pelemahan 1,3% ke posisi US$ 97,71 dalam perdagangan saham terakhir di New York, AS. Sepanjang tahun ini saham Amazon telah naik 16%.
(bbn)