Pada Senin (20/3/2023), menurut Arief, Bapanas telah menemui 25 pengusaha penggilingan besar untuk komitmen pemasokan ke gudang Bulog. Hasilnya, para pengusaha menjanjikan 60.000 ton beras dipasok ke Bulog secara bertahap hingga Lebaran tiba.
Angka komitmen tersebut masih jauh dari kebutuhan untuk mengamankan batas minimum CBP, tetapi Arief mengatakan Bapanas akan terus memantau kondisi di lapangan saat panen raya guna melihat potensi stok di sentra-sentra produksi yang dapat diserap Bulog.
Dia pun menegaskan Bulog akan tetap menyerap dengan harga pembelian pemerintah (HPP) yang baru dan telah disetujui Presiden Joko Widodo. “HPP sudah final. Tunggu diundangkan,” tegasnya.
Sekadar catatan, HPP beras di gudang Bulog kini ditetapkan senilai Rp9.950/kg. Harga itu berlaku untuk beras dengan derajat sosoh 95%, kadar air 14%, butir patah maksimum 20%, dan butir menir maksimum 2%.
HPP untuk gabah kering panen (GKP) di tingkat petani sekarang dipatok senilai Rp5.000/kg dan di tingkat penggilingan Rp5.100/kg. HPP untuk gabah kering giling (GKG) di tingkat penggilingan ditetapkan senilai Rp6.200/kg di penggiligan dan Rp6.300/kg di gudang Bulog.
Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan Bulog Awaluddin Iqbal tidak menampik bahwa perseroan tengah dihadapkan pada tugas berat untuk stabilisasi harga beras di pasaran di tengah keterbatasan stok penyangga pada awal tahun ini.
“Kalau harga sudah ditetapkan oleh pemerintah, itu kan bisa jadi indikator. Artinya, kalau kami melakukan penyerapan dengan harga itu, ternyata [harga di] pasaran lebih tinggi; kita tidak bisa mendapatkan barang [beras dari produksi lokal]. Ini kan hukum supply-demand biasa sebetulnya,” jelas Awaluddin saat dihubungi Bloomberg Technoz, Selasa (21/3/2023).
Di sisi lain, Bulog juga diwaajibkan untuk menjaga CBP pada level tertentu. Di tengah hambatan penyerapan, tugas tersebut menjadi menantang untuk dieksekusi sehingga berujung pada seretnya iron stock.
“Nah, inilah yang kami sebutkan bahwa untuk saat ini itu belum bisa terpenuhi karena stok kami di bawah 1 juta ton. Maka, kami harus berusaha untuk bisa mendapatkan stok supaya stok Bulog itu—dalam hal ini adalah CBP—berada pada level yang ditentukan, yaitu di atas 1 juta ton,” terangnya.
(wdh)