Di awal 2022 FTX bernilai sebesar US$32 miliar. Namanya ada di papan atas industri kripto, termasuk efek selebritas macam Steph Curry dan Tom Brady, dibayar untuk mendorong orang untuk berdagang mata uang digital di platform tersebut.
Namun pada akhir tahun 2022 pasca FTX bangkrut, jaksa federal mengajukan delapan dakwaan terhadap Sam Bankman-Fried, muka dari industri kripto kala itu, yang lebih mirip bubble.
Keruntuhan disebabkan kesalahan manajemen hingga menyeret lebih dalam kejatuhan industri kripto. Kejadian ini meningkatkan pula sorotan soal kesenjangan dan perbedaan perlakukan regulasi terhadap aset kripto global.
Jaksa Manhattan, Amerika Serikat, Damian Williams, dapat bertindak cepat karena ia mengandalkan undang-undang penipuan lama yang disahkan pada tahun 1950-an, jauh sebelum aturan internet, email, dan dunia mata uang digital.
Penipuan jadi bahan tuntutan serius, selain Sam Bankman-Fried atau dikenal SBF, juga founder Theranos Inc. Elizabeth Holmes dan telah mencapai titik tertinggi sepanjang masa, bahkan ketika kasus-kasus kejahatan kerah putih secara keseluruhan menurun.
Data departemen kehakiman AS mencatat penipuan lewat jalur telepon naik dari sekitar 900 kasus pada tahun 2016, total menjadi 1.300 kasus pada 2023 — periode dimana industri kripto tengah mengalami perkembangan signifikan.
Menjerak SBF lewat perundang-undangan lama, kata amuel Buell, seorang profesor di Sekolah Hukum Universitas Duke dan mantan jaksa federal, penting untuk mengisi celah hukum yang kosong.
Sam Bankman–Fried berkilah bahwa platform exchanger miliknya juga menjadi korban penipuan dari petinggi perusahaan ventura K5 Global. Berdasarkan dokumen yang diajukan FTX ke Pengadilan Delaware, petinggi K5 Global Michael Kives dan Bryan Baum dituduh mendapat untung dengan mengambil hati mantan Sam Bankman-Fried.
Mereka berhasil membujuk Bankman-Fried mengirim sejumlah uang dalam jumlah besar dari FTX ke K5 Global dan sejumlah usaha, dilaporkan Bloomberg News Juni tahun lalu.
Semakin rumit karena FTX kemudian juga menuntu Sam Bankman–Fried. Pada Juli 2023 FTX Trading Ltd menyatakan akan mencoba menarik kembali jutaan dolar dalam bentuk tunai dan lebih dari US$1 miliar dari transaksi mencurigakan yang terjadi sebelumnya.
Dengan segala argumen jaksa dan upaya pembelaan, kini putusan akhir berada di tangan Hakim Distrik AS Lewis A Kaplan di New York. Keputusan hakim dinanti karena dapat menjadi contoh bagi eksekutif mata uang kripto lainnya yang menipu investor atau salah mengelola dana klien.
(wep)