Meskipun begitu, ia mengatakan bisa saja masyarakat yang mendapatkan uang ‘lusuh’ itu dikarenakan tempat masyarakat tersebut menukarkan uang sedang kehabisan stok uang baru.
“Mungkin itu bisa terjadi karena stoknya sudah habis, sehingga diberikan uang- uang layak edar, tapi tetap layak edar,” ujar Marlison pada acara pembukaan Layanan Kas Keliling Terpadu di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (28/3/2024).
Untuk diketahui, BI bersama 16 perbankan membuka layanan penukaran uang di Istora Senayan pada 28-31 Maret 2024. Layanan penukaran uang ini disediakan 5.000 kuota setiap harinya dan pendaftarannya dilakukan secara online melalui aplikasi PINTAR BI. Namun, hingga 31 Maret nanti kuota tersebut telah terisi penuh.
Dalam kesempatan itu, ia menyebut uang yang diberikan kepada masyarakat pada loket-loket penukaran BI merupakan uang baru tahun emisi 2022. Oleh karena itu, ia menegaskan jika terdapat masyarakat yang mendapatkan uang ‘lusuh’ dari loket penukaran BI, dipastikan tidak benar.
“Jadi informasi yang kemarin di media di masyarakat itu gak bener jadi lebaran ini kita ingin mendukung masyarakat berbagi dan berbahagia di hari lebaran, maka kami berikan uang baru sebagai semacam sebuah budaya rutin di masyarakat,” ucap Marlison.
Selain itu, ia memastikan masyarakat dapat menukarkan uang ‘rusak’ pada loket-loket penukaran uang BI, dikarenakan BI juga memiliki misi untuk menarik uang-uang yang tidak layak edar.
“Sehingga masyarakat yang ingin menukarkan mau pakai uang rusak boleh, uang logam boleh, yang nggak boleh uang palsu. Tapi jumlahnya saya belum itung. Makanya di sini ada loket penukaran uang logam, termasuk masyarakat masih ingin mendapatkan uang UPK 75 kita kasih,” pungkasnya.
(azr/lav)