Adapun pada sektor pelumas, Shell memulai pembangunan pabrik manufaktur Grease Manufacturing Plant (Gemuk) di Marunda pada Maret 2024. Pabrik itu memiliki total kapasitas 12 kiloton per tahun.
“Di bisnis SPBU, kami memperkenalkan layanan terintegrasi di SPBU Shell Soepomo melalui Shell Café serta fasilitas lainnya untuk meningkatkan kenyamanan para pelanggan pada Januari 2024,” ujarnya.
Pada 2023, Susi melanjutkan, Shell memperkenalkan produk cairan pendingin imersi yakni immersion cooling fluids untuk mendukung industri pusat data di Indonesia yang sedang mengalami pertumbuhan.
Selain itu, Shell Lubricants Indonesia juga memperkenalkan Shell Mysella S 7N Ultra, yakni produk pelumas mesin gas stasioner untuk meningkatkan kinerja industri tenaga listrik di Indonesia.
“Ini adalah bagian dari solusi pelumas terintegrasi yang kami hadirkan kepada para pelanggan kami, yang juga menunjukkan kepercayaan Shell terhadap Indonesia serta komitmen kami untuk mengembangkan bisnis pelumas dan untuk memenuhi permintaan pasar Indonesia,” ujar Susi.
Selain itu, Shell juga menghadirkan bahan bakar Shell V-Power di Indonesia pada Juni 2023 dengan teknologi terbaru yang membersihkan 100% endapan yang menghambat performa mesin.
Terakhir, Susi mengatakan bahwa Shell telah menggandakan kapasitas pabrik pelumas Shell di Marunda, yakni Lubricants Oil Blending Plant, menjadi 300 juta liter per tahun pada November 2022.
Sebagai informasi, Shell Plc berencana menutup 1.000 SPBU hingga 2025. Penutupan ini seiring dengan meningkatnya permintaan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU).
"Kami berencana mendivestasikan 500 SPBU, termasuk usaha patungan, setiap tahunnya pada 2024 dan 2025," kata Shell dalam laporan Energy Transition Strategy 2024, seperti dilaporkan Bloomberg.
(dov/wdh)