Gerhana Matahari dalam posisi sempurna, yang mungkin terjadi pada 8 April, berpeluang akan disaksikan oleh 43,8 juta orang. Mereka mampu melihat karena fenomena spektakuler ini melewati jalur tinggal mereka.
Periode akhir Gerhana Matahari berakhir pada 20 April dengan estimasi akan dipantau oleh 389.000 orang. Beberapa ilmuwan menyebutkan ini sebagai Gerhana Matahari Amerika Utara, dilansir Space.com.
Gerhana Matahari selanjutnya diperkirakan baru akan terjadi pada Agustus tahun 2044.
Ahli Astronomi dan Astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin menegaskan kabar bahwa planet Bumi akan alami kegelapan selama 3 hari adalah hoax.
“Narasi bahwa Bumi memasuki photon belt atau sabuk foton juga tidak dikenal dalam sains. Hoax serupa tentang kegelapan di Bumi sudah menyebar sebelumnya dengan berbagai penyebab,” kata dia.
Berdasarkan estimasi peneliti tidak ada asteroid besar yang akan mengancam Bumi dalam 100 tahun mendatang. “Bumi memang pernah alami kegelapan total bertahun–tahun karena tumbukan asteroid sekitar 10 km, itu terjadi 66 juta tahun lalu,” papar dia.
(wep)