Fadjar belum dapat mendetailkan dengan pasti mengenai jumlah SPBU baru yang bakal ditambah pada tahun ini. Namun, perseroan memastikan bahwa permintaan SPBU ke depan masih akan tinggi. Dengan demikian, Pertamina masih membuka kemitraan untuk operasional SPBU.
Selain itu, dirinya menggarisbawahi perseroan sebagai BUMN tidak bisa serta-merta menutup SPBU, bila outlet penjualan itu tidak lagi menarik pada kemudian hari.
“Ketika nanti ini tidak [lagi] ber-profit, kita tidak boleh langsung stop begitu saja. Kita punya tanggung jawab sebagai BUMN untuk mendistribusikan energi sampai ke masyarakat,” ujarnya.
Pada perkembangan lain, Shell berencana menutup 1.000 SPBU hingga tahun 2025. Penutupan ini seiring dengan meningkatnya permintaan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU).
"Kami berencana mendivestasikan 500 SPBU, termasuk usaha patungan, setiap tahunnya pada 2024 dan 2025," kata Shell dalam Laporan Energy Transition Strategy 2024, seperti dilaporkan Bloomberg, dikutip Kamis (28/3/2024).
(dov/wdh)
