"Aksi mogok kerja ini berkepanjangan karena pihak buruh dan manajemen merasa sulit untuk mempersempit kesenjangan," kata Baek Ga-in, wakil ketua serikat pekerja yang mewakili para pengemudi bus, menambahkan bahwa kedua belah pihak terus melakukan komunikasi.
Pemogokan ini dapat menambah tekanan pada Presiden Yoon Suk Yeol yang telah mencoba untuk mengakhiri aksi mogok kerja oleh para dokter yang dimulai lebih dari sebulan yang lalu sebagai bentuk protes atas rencana pemerintah untuk meningkatkan jumlah siswa sekolah kedokteran.
Yoon, seorang konservatif, mendapat dukungan dari para pemilih karena mengambil sikap tegas dalam perselisihan perburuhan. Pada tahun 2022, pemerintahnya memerintahkan para pengemudi truk untuk kembali bekerja setelah mogok kerja selama dua minggu, yang mengakibatkan lonjakan peringkat persetujuannya.
Wali Kota Seoul Oh Se-hoon mengatakan sekitar 90% bus tetap tidak beroperasi sekitar enam jam setelah aksi mogok dan meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami masyarakat akibat pemogokan tersebut.
"Setiap tindakan yang mengancam publik dengan menyandera nyawa warga tidak dapat dibenarkan dengan alasan apa pun," kata Oh, dan menambahkan bahwa ia berharap akan ada kesepakatan yang cepat antara kedua belah pihak.
(bbn)
