Dia mengklaim 14 PSN yang baru saja ditetapkan telah melalui kajian yang lengkap. Ini juga didukung dengan surat komitmen menteri/kepala lembaga, rencana pendanaan, hasil kajian, dan rencana aksi. Selanjutnya, proyek akan dilakukan evaluasi dengan sejumlah kriteria dasar, kriteria strategis, maupun kriteria operasional.
Dalam kesempatan berbeda, Haryo mengklaim proyek pengembangan Green Area dan Eco-City ini didukung secara langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Ini dengan pertimbangan lokasi yang diusulkan sangat strategis, karena berdekatan dengan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Kepulauan Seribu dan Kota Tua – Sunda Kelapa.
Sementara itu, proyek Kawasan Terpadu BSD didukung oleh Menteri Kesehatan yang telah menerbitkan surat rekomendasi untuk Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus di Kawasan BSD City.
Dia memaparkan pengembangan 14 PSN bertujuan untuk mewujudkan pemerataan ekonomi berbasis pengembangan wilayah, dan memperluas lapangan kerja. Selain itu, mendorong pemerataan sektor-sektor pembangunan, dan melibatkan pihak swasta dalam pembiayaan secara mandiri (Non-APBN).
Dia juga menegaskan tidak ada pertimbangan non-teknis atau politis dalam pengambilan keputusan dalam penetapan suatu proyek PSN.
"Semua keputusan melalui hasil kajian yang lengkap dan parameter yang jelas," kata Haryo.
Evaluasi proyek-proyek PSN, lanjut dia, melibatkan beberapa tahapan. Mulai dari pengawasan berkelanjutan hingga penilaian dampak permasalahan. Selama pelaksanaan PSN, terdapat beberapa isu utama yang perlu ditindaklanjuti, antara lain terkait isu pengadaan tanah dan tata ruang, perizinan, konstruksi, dan pembiayaan. Pemerintah tentu akan terus memonitor perkembangan yang ada dan mendorong penyelesaian PSN tepat pada waktunya.
(lav)