RBI diperkirakan akan kembali menaikkan suku bunga dalam tinjauan kebijakan pada 6 April. Hal ini dipicu inflasi ritel yang menembus target bank sentral untuk bulan kedua berturut-turut di bulan Februari.
Keruntuhan Silicon Valley Bank (SVB), masalah Credit Suisse Group AG, dan risiko gelombang panas pada ekonomi pedesaan India, juga dapat memperkeruh prospek ekonomi negara.
Barometer milik Bloomberg menggunakan rata-rata tiga bulan untuk mengurangi volatilitas dalam pembacaan satu bulan. Berikut detail lengkapnya:
Aktivitas bisnis
Survei manajer pembelian menunjukkan aktivitas di sektor jasa dominan India naik dengan laju tercepat dalam 12 tahun terakhir. Aktivitas manufaktur berkembang paling lambat dalam empat bulan, namun tetap di atas angka 50. Hal itu menaikkan indeks komposit dari 57,5 ke 59 pada Januari.
Namun, pertumbuhan pekerjaan tertahan oleh kurangnya kepercayaan pada lingkungan bisnis, kata Pollyanna De Lima, Economics Associate Director di S&P Global Market Intelligence. "Tingkat optimisme yang tercatat pada Februari menjadi yang terendah selama tujuh bulan dan berada di bawah tren historis karena beberapa perusahaan meragukan apakah permintaan akan tetap sekuat ini."
Ekspor
Ekspor turun 8,82% pada Februari dari tahun lalu. Sementara impor turun ke 8,21%, atau menjadi penurunan terbesar dalam lebih dari dua tahun. "Perlambatan ekspor dan impor inti menunjukkan pelemahan permintaan global dan domestik," kata Madhavi Arora, ekonom Emkay Global Financial Services Ltd.
Namun, Arora menurunkan perkiraan defisit transaksi berjalan untuk tahun fiskal yang berakhir Maret dari 2,6% menjadi 2,5% dari produk domestik bruto (PDB). Hal ini didorong menguatnya ekspor jasa dalam beberapa bulan terakhir.
Aktivitas Konsumen
Likuiditas dalam sistem perbankan semakin ketat, dan pertumbuhan kredit melambat dari 16,33% di Januari menjadi 15,52% di Februari, menurut data RBI.
Pengumpulan pajak barang dan jasa yang membantu mengukur konsumsi dalam perekonomian, turun dari 1,56 triliun rupee pada Januari menjadi 1,49 triliun rupee (US$ 18 miliar) pada Februari. Capaian ini 12% lebih tinggi dari tahun lalu.
Menurut data Federation of Automobile Dealers Associations India (FADA), registrasi kendaraan baru naik 16% dalam sebulan. Tetapi pertumbuhan penjualan kendaraan penumpang melambat menjadi 10,9% dari tahun ke tahun, dari kenaikan 22% yang terlihat sebulan lalu.
Sentimen Pasar
Konsumsi listrik, sebuah indikator yang banyak digunakan untuk mengukur permintaan di sektor industri dan manufaktur, tercatat membaik. Permintaan puncak pada Februari naik dari 173 gigawatt menjadi 181 gigawatt di tengah prakiraan cuaca panas untuk beberapa bulan mendatang.
Tingkat pengangguran India bulan lalu naik dari 7,14% menjadi 7,45%, menurut data dari Center for Monitoring Indian Economy Pvt.
- Dengan asistensi dari Karthikeyan Sundaram.
(bbn)