Di New York (Amerika Serikat/AS), misalnya, tenaga angin menghasilkan listrik sebanyak 2.176 megawatt pada 9 Maret pukul 13:00, dan menyumbang 12% terhadap penyediaan listrik. Ini menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Sementara produksi listrik dengan tenaga matahari (solar) pada 9 Maret pukul 12:00 waktu setempat mencapai 3.832 megawatt dan menyumbang 21%. Lagi-lagi menjadi rekor tertinggi.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan teknikal harian (daily time frame), batu bara masih berada di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 51,32. RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Namun angka RSI itu tipis saja di atas 50. Jadi, sebenarnya batu bara boleh dibilang netral.
Sementara indikator Stochastic RSI berada di 79,84. Sedikit lagi menyentuh 80, yang merupakan area jenuh beli (overbought).
Akan tetapi, sepertinya harga batu bara masih menyimpan potensi kenaikan. Target resisten terdekat ada di US$ 132/ton. Jika tertembus, maka US$ 135/ton bisa menjadi target berikutnya.
Sedangkan target support terdekat adalah US$ 126/troy ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga batu bara turun ke arah US$ 122/ton.
(aji)