Menurut dia, GNPIP tahun ini diperkuat melalui 7 program dan 12 sub program, dengan target yang lebih tinggi dibanding tahun 2023. Fokus komoditas yang diperkuat terutama beras, aneka cabai, dan bawang merah, serta komoditas lainnya yang sesuai dengan karakteristik dan kondisi di masing-masing wilayah.
"Sinergi GNPIP diharapkan menjadi akselerator langkah konkret bersama untuk mengendalikan tekanan inflasi pangan dan mendukung ketahanan pangan nasional dalam menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional.
Pada momentum tersebut, BI dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kalimantan meluncurkan berbagai program pengendalian harga untuk memperkuat stabilitas harga dan ketahanan pangan nasional.
Program tersebut meliputi:
- Pembentukan Toko Penyeimbang guna memantau pergerakan harga utamanya bahan pangan strategis di pasar-pasar daerah Kaltim.
- Program Ulama Peduli Inflasi berupa edukasi belanja dan berjualan secara bijak khususnya selama bulan Ramadan dan Idulfitri melalui media dakwah kepada masyarakat luas.
- Optimalisasi peran BUMD se-Kalimantan sebagai stabilisator harga dan penguatan rantai pasok komoditas pangan wilayah Kalimantan.
(lav)
No more pages