Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan Selasa di barat laut Pakistan. Proyek pembangkit listrik tenaga air Dasu merupakan bagian dari Inisiatif Sabuk dan Jalan Presiden Xi Jinping dan pada tahun 2021, sebuah bus yang membawa para pekerja ke lokasi tersebut menjadi target serangan yang menewaskan 12 orang, termasuk sembilan warga negara China.
Pakistan telah mengalami kebangkitan serangan militan sejak Agustus 2021 ketika Taliban mengambil alih kekuasaan di negara tetangga Afghanistan, yang menyemangati kelompok-kelompok seperti Tehreek-i-Taliban Pakistan--cabang lokal. Pakistan mengalami 586 serangan pada tahun 2023, 55% lebih banyak daripada tahun sebelumnya, menurut Pusat Penelitian & Studi Keamanan yang berbasis di Islamabad.
Kedutaan Besar China di Pakistan meminta penyelidikan menyeluruh atas serangan Selasa dan para pelakunya dihukum berat. Kedutaan Besar ini juga meminta pihak berwenang untuk mengambil langkah-langkah untuk melindungi warga negara, institusi dan proyek-proyek China di Pakistan untuk memastikan hal ini tidak terjadi lagi.
Investasi China sangat penting bagi Pakistan, yang juga sedang mencari pinjaman baru dari Dana Moneter Internasional untuk mendukung ekonomi yang kekurangan dana.
Perdana Menteri Shehbaz Sharif, yang memenangkan masa jabatan kedua dalam kekuasaannya setelah Pemilu yang penuh perdebatan, berusaha untuk menghidupkan kembali proyek-proyek di Koridor Ekonomi China Pakistan, sebuah jaringan infrastruktur jalan, kereta api, dan pelabuhan di bawah prakarsa Belt and Road. Proyek-proyek senilai sekitar US$60 miliar telah diselesaikan pada tahap pertama yang dimulai pada tahun 2015.
Kementerian Dalam Negeri Pakistan mengutuk serangan bom bunuh diri pada Selasa dan bersumpah akan melakukan "pembalasan yang kuat."
"Musuh telah menargetkan warga negara dari teman Pakistan yang paling dipercaya," kata kementerian dalam sebuah pernyataan. "Ini bukan serangan terhadap warga negara Tiongkok, tapi terhadap Pakistan."
(bbn)