Logo Bloomberg Technoz

Alisa Odenheimer - Bloomberg News

Bloomberg, Israel dan Hamas kembali mengalami kegagalan dalam perundingan gencatan senjata. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menuduh kelompok tersebut membuat "tuntutan ekstrem."

"Hamas sekali lagi menolak proposal kompromi," kata kantor Netanyahu pada Selasa (26/03/2024). 

Dia merujuk pada desakan Hamas yang bersikeras segera mengakhiri perang di Gaza, penarikan pasukan Israel secara menyeluruh dari wilayah tersebut, dan "tetap berkuasa sehingga bisa mengulangi pembantaian pada 7 Oktober."

Radio Angkatan Bersenjata Israel mengatakan pemerintah telah memberitahu perundingnya di Qatar — yang bertindak sebagai mediator antara kedua belah pihak — untuk pulang. Pernyataan Netanyahu tidak menyebutkan hal tersebut atau menyatakan bahwa perundingan telah dihentikan.

Langkah ini dilakukan setelah perundingan selama berbulan-bulan, di mana Israel dan Hamas tampaknya hanya mencapai sedikit kemajuan. Israel mengatakan gencatan senjata hanya bersifat sementara, dalam waktu sekitar enam minggu. Pihak Israel menegaskan perang harus terus berlanjut sampai Hamas dihancurkan.

Israel juga mengatakan Hamas harus setuju melepaskan sandera agar gencatan senjata bisa dimulai.

Perang pecah pada 7 Oktober ketika Hamas menyerang Israel bagian selatan dari Gaza, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang. Serangan balasan Israel terhadap Gaza telah menewaskan lebih dari 32.000 orang.

(bbn)

No more pages