Lebih lanjut Panji memberikan catatan, apabila terjadi penurunan di bawah level support tersebut, Bitcoin berpotensi melemah ke kisaran US$66.000.
Mengutip data CoinMarketcap, Rabu (20/3/2024) pukul 20:15 WIB, Bitcoin yang terus mencetak angka penguatan dengan keberhasilan menguat ke US$70.837,31, dan sempat menembus level US$71.235 sore hari.
Pencapaian ini menjadi support terkuat sekaligus makin mendekati level resistance potensialnya saat ini, US$73.000.
Saat ini laju Bitcoin mengalami kenaikan harga mencapai 11,8% dalam sepekan, dan melonjak 5,2% dalam 24 jam.
Sementara itu, di sepanjang perdagangan pekan lalu, ETF Bitcoin mengalami arus keluar dana mencapai total lebih dari US$888 juta. ETF Spot mengalami arus keluar bersih sebesar US$51,6 juta pada hari Jumat.
Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) sendiri mencatat arus keluar dalam satu hari mencapai US$169 juta. Namun, ETF iShares Bitcoin Trust (IBIT) milik BlackRock mengamati arus masuk bersih yang minimal, sehingga membantu mengurangi beberapa dampak negatif.
Mencermati harganya, anjlok harga pada pekan lalu juga akibat dari aksi risk off sejenak oleh investor jelang pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC), di mana Federal Reserve memilih untuk mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 5,20%–5,50%.
Di tengah perkembangan suku bunga acuan Federal Funds Rate, Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (Securities and Exchange Commission/SEC) mengatakan pihaknya telah memperpanjang waktu untuk memutuskan aplikasi ETF Ethereum Spot yang diajukan oleh Hashdex dan Ark 21Shares Hingga Mei 2024.
Sentimen Aset Kripto Pekan ini
Aset Kripto unggulan berbasis Real World Assets (RWA) mengalami performa positif di awal pekan ini berkat dari aksi BlackRock yang mengumumkan Tokenisasi Aset dengan meluncurkan Digital Liquidity Fund pada Kamis (21/3/2024), dengan nama BlackRock USD Institutional Digital Liquidity Fund.
“Kabar tersebut berpotensi akan menjadi sentimen positif bagi beberapa aset kripto berbasis RWA, seperti: MKR, ICP, SNX, LINK, ONDO, dll,” jelas Panji.
Panji menambahkan bahwa ranah Real World Assets (RWA) dalam aset kripto bertujuan menghubungkan aset fisik seperti properti, saham, obligasi, dan komoditas dengan teknologi Blockchain, menciptakan representasi digital.
RWA memperkuat jaringan antara dunia aset kripto dan nyata, mempercepat proses transaksi, serta penyelesaian kontrak, dan membantu membangun ekosistem finansial yang lebih inklusif dan terhubung.
Dari sisi makro ekonomi, pekan sibuk ini pejabat tinggi Federal Reserve termasuk Gubernur The Fed Atlanta Raphael Bostic, Gubernur The Fed Chicago Austan Goolsbee, dan Gubernur Federal Reserve Lisa Cook akan memberikan wawasan penting tentang pasar.
Terbaru, Cook menekankan pentingnya hati-hati dalam pemangkasan suku bunga untuk mengatasi inflasi. Sementara pidato Gubernur The Fed Christopher Waller dan Gubernur Jerome Powell akan dicermati dengan seksama oleh para pelaku pasar di pekan ini.
Data ekonomi penting juga akan rilis pekan ini, seperti Indeks Kepercayaan Konsumen, Produk Domestik Bruto. Selanjutnya, Indeks PCE dan Indeks PCE Inti, akan semakin mengarahkan ekspektasi investor mengenai keputusan suku bunga The Fed di tahun ini.
“Terlepas dari volatilitas pasar, optimisme terhadap potensi kenaikan Bitcoin akan tetap berlanjut. Optimisme ini didorong oleh potensi dampak dari Bitcoin Halving ke Bitcoin yang cenderung mengalami performa positif pasca Halving, sehingga dapat mendorong momentum positif ke pasar aset kripto global," pungkas Panji.
(fad/wep)