Perubahan iklim dapat semakin memperburuk situasi, kata menteri tersebut.
"Menurut saya penting bagi orang untuk menyadari bahwa perubahan iklim bukanlah kiamat abstrak atau, Anda tahu, mimpi buruk kaum hippie," kata Nik Nazmi. Dalam skenario terburuk, pemerintah siap menutup sekolah dan bahkan bisnis.
Singapura juga dilanda panas dengan suhu di atas 36 derajat tercatat di beberapa bagian negara itu pada 24 Maret. Beberapa sekolah di negara itu melonggarkan persyaratan seragam karena panas yang terus-menerus tinggi, menurut pemberitahuan yang dikirim kepada orang tua.
Sebagai tanggapan jangka panjang terhadap gelombang panas yang lebih sering dan parah, pihak berwenang Malaysia berencana untuk berinvestasi pada tanaman tahan panas. "Panas telah menyebabkan masalah dengan beras impor kami dan itu memberi kami lebih banyak tekanan, jadi Kementerian Pertanian sedang menyelidiki hal itu dengan serius," kata Nik Nazmi.
Dia mengatakan, Malaysia sedang bekerja sama dengan bank iklim PBB, Green Climate Fund, untuk menyiapkan Rencana Adaptasi Nasional yang akan diluncurkan mulai 2026. Rencana tersebut akan melampaui pengurangan emisi dan menangani masalah seputar keamanan air, pertanian, infrastruktur, dan kesehatan masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim.
(bbn)