Desakan Gencatan Senjata
Israel kini semakin mendapatkan tekanan dari global untuk melakukan gencatan senjata di Gaza. Bahkan Dewan Keamanan PBB (DK PBB) sepakat menuntut gencatan senjata segera di Gaza dengan 14 dari 15 anggota memberikan suara mendukung, sementara AS abstain.
Draf yang diadopsi pada Senin (25/03/2024) itu menuntut "gencatan senjata segera untuk bulan Ramadan," yang dimulai pada 10 Maret, dan berpendapat bahwa hal itu harus mengarah pada gencatan senjata yang "langgeng" dan "berkelanjutan". Draf tersebut juga menyerukan "pembebasan semua sandera dengan segera dan tanpa syarat." Namun, tidak menyebut hal itu sebagai persyaratan gencatan senjata.
Resolusi Senin menandai pertama kalinya Dewan Keamanan PBB secara terbuka mendukung gencatan senjata sejak Israel memulai operasi untuk menghabisi Hamas.
Samuel Žbogar, duta besar Slovenia untuk PBB dan salah satu penulis draf resolusi tersebut, menyebutnya sebagai "langkah kecil dalam membangun kembali kepercayaan" di Dewan Keamanan.
"Kita akan membutuhkan lebih banyak lagi persatuan ini untuk Gaza dan juga konflik-konflik lainnya," ujar Žbogar.
Kantor Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kegagalan AS untuk memveto resolusi tersebut "memberikan harapan kepada Hamas bahwa tekanan internasional akan memaksa Israel untuk menerima gencatan senjata tanpa pembebasan para sandera kami, sehingga merugikan upaya perang dan upaya pembebasan para sandera."
(del)
