Sektoral saham transportasi dan saham properti menjadi pendorong pelemahan IHSG dengan terkoreksi 3,11% dan 0,79%. Disusul oleh saham-saham perindustrian yang drop 0,75%. Sedangkan, saham teknologi mengalami penguatan 0,39%.
Koreksi pada saham transportasi didukung oleh terkontraksinya harga saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) drop 8,45%, dan saham PT Habco Trans Maritima Tbk (HATM) yang turun 4,39%. Serta saham PT Pelayaran Kurnia Lautan Semesta Tbk (KLAS) drop 3,61%.
Adapun saham-saham properti juga jadi pendorong pelemahan IHSG, saham PT Binakarya Jaya Abadi Tbk (BIKA) drop 8,62% dan saham PT Pollux Hotels Group Tbk (POLI) juga terjebak di zona merah dengan penurunan 6,45%. Serta saham PT Metro Realty Tbk (MTSM) drop 4,76%.
Senada, saham-saham unggulan LQ45 juga melemah dan jadi pemberat, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) drop 2,46%, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) melemah 2,41%. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) terkontraksi 2,36%.
PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) melaporkan raihan laba bersih tahun 2023 mencapai Rp24,56 triliun. Angka ini lompat 18,23% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, sejumlah Rp20,75 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan, pendapatan TLKM sejatinya hanya naik 1,29% secara tahunan menjadi Rp149,22 triliun. Kenaikan laba bersih ditengarai berkat TLKM mencatat penurunan kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar atas investasi sebesar Rp748 miliar. Angka ini turun hingga 88,42% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, Rp6,44 triliun.
VP Corporate Communication TLKM, Andri Herawan Sasoko menilai, lesunya perolehan pendapatan konsolidasian tersebut imbas kian tertekannya bisnis sektor telekomunikasi di Tanah Air seiring dengan ketatnya persaingan.
"Karena kami sekarang ini kompetisinya tidak hanya sesama industri telekomunikasi, tapi perusahaan-perusahaan digital itu sekarang makin banyak," terangnya di Jakarta, Senin (25/3/2024).
Sementara itu dari Perusahaan teknologi, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mencatat rugi bersih mencapai Rp1,36 triliun pada tahun 2023. Angka ini berbanding terbalik dibandingkan dengan kinerja tahun 2022 yang mencatat laba bersih Rp1,98 triliun.
Rugi bersih tersebut imbas dari kerugian yang diderita atas laba nilai investasi yang belum dan sudah terealisasi yang mencapai rugi Rp1,22 triliun, dibandingkan dengan nilai keuntungan investasi mencapai Rp3,93 triliun pada tahun 2022.
Sejatinya pendapatan BUKA meraih angka positif, sejumlah Rp4,43 triliun, melesat 22,65% secara tahunan. Pencapaian tersebut berasal dari pendapatan Marketplace mencapai Rp2,23 triliun, melonjak 47,44%. Pendapatan segmentasi Online to Offline juga menguat 11,28% menjadi Rp2,18 triliun.
Mencermati indeks secara regional, kinerja Bursa Asia bergerak bervariasi. Indeks Strait Times Singapore menghijau 1,06%, indeks Kospi melonjak 0,78%, indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,56%, indeks Nikkei 225 terapresiasi 0,09%, dan indeks Shanghai melemah 0,19%.
(fad)