Selain itu, Airbus juga ditengarai telah bekerja sama dengan rantai pasokanya untuk meningkatkan produksi A320 menjadi 75 pesawat per bulan pada 2026. Program uji penerbangan A321XLR dilaporkan berjalan dengan baik, dan layanan diharapkan dapat dilakukan pada kuartal II-2024.
Sementara itu, A220 diproduksi sebanyak 6 pesawat per bulan, dengan laju produksi bulanan diperkirakan naik menjadi 14 unit pada 2025.
“Kami juga memperkirakan Airbus akan segera meningkatkan laju produksi resmi A220. Airbus saat ini sedang mempertimbangkan untuk meluncurkan versi tambahan dari A220, yang sekarang banyak disebut sebagai A220-500 atau bahkan A221.”
Saat ini, Pratt & Whitney PW1500G menjadi satu-satunya pilihan mesin untuk A220, dan varian baru tersebut kemungkinan besar akan hadir dengan opsi mesin kedua.
Tingkat produksi A330 ditingkatkan dari 2 pesawat per bulan menjadi 3 pesawat pada akhir 2022, dan diperkirakan terus meningkat menjadi 4 pesawat per bulan pada tahun ini.
Adapun, tingkat produksi A350 dinaikkan menjadi 6 per bulan pada akhir 2023, sejalan dengan pengumuman Airbus. Perusahaan memperkirakan sanggup memproduksi 9 unit A350 per bulan pada 2025.
Saat Airbus berhasil mengirimkan 112 jet pada Desember 2023, Boeing tercatat hanya mengirimkan total 67 jet yang terdiri dari; 45 pesawat 737 (44 Max/1 NG), 7 pesawat 767, 4 pesawat 777, dan 11 pesawat 787.
Pada saat yang sama, Boeing memangkas proyeksi 2023 mereka dari 400—450 pengiriman 737 Max menjadi 375—400, karena diperlukannya pengerjaan ulang untuk memperbaiki cacat produksi 737 Max.
Sepanjang tahun lalu, perusahaan mengirimkan total 387 jet 737 Max. Namun, Boeing memperkirakan hanya dapat meningkatkan produksi menjadi sekitar 50 jet 737 Max per bulan pada rentang 2025—2026.
(wdh)