Transaksi penarikan dana sebagai cermin atas pencapaian arus keluar yang terus-menerus dari Grayscale Bitcoin Trust, serta moderasi dalam langganan untuk penawaran dari BlackRock Inc dan Fidelity Investment.
Kelompok 10 dana tersebut mengalami salah satu minggu terburuk tahun ini sejak diluncurkan pada bulan Januari.
“Walaupun terjadi hambatan pada arus masuk ETF, order book pada sisi penawaran berada di sekitar area US$60.000, menunjukkan bahwa pasar sangat ingin membeli penurunan,” kata Nathanaël Cohen, co-founder perusahaan dana lindung nilai aset digital INDIGO Fund.
“Anda harus mendapatkan likuiditas pada level yang lebih rendah untuk kemudian menangkap tawaran dan menghasilkan momentum untuk naik lebih tinggi.”
Permintaan baru dari ETF Bitcoin telah menjadi kekuatan pendorong utama di balik reli mata uang kripto terbesar tahun ini.
Arus masuk yang kuat ke dalam dana tersebut memicu optimisme seputar pertumbuhan eksponensial kelas aset dari berbagai investor yang lebih luas.
Meski begitu arus keluar minggu lalu memicu lebih banyak lindung nilai di antara para pedagang terhadap harga yang lebih rendah, serta likuidasi signifikan dalam taruhan bullish dengan leverage di bursa berjangka kripto.
Saham perusahaan yang terkait dengan kripto juga melonjak. MicroStrategy naik 20%, bursa kripto Coinbase Global naik 9% dan penambang Marathon Digital naik 5%.
Hingga pukul 4:45 waktu Indonesia Bitcoin masih bertahan pada kisaran US$70.112,06, atau mencatatkan kenaikan hargian 5,7% dengan volume perdagangan US$46,25 miliar (selama 24 jam). Laju Bitcoin terjaga para rata-rata rebound selama sepekan 4,1%.
(bbn)