Hal tersebut, kata dia, menyebabkan ekspektasi penurunan Fed Funds Rate (FFr) baik secara waktu maupun magnitude mengalami penurunan. Kondisi itu menyebabkan investor asing menarik dananya di EM (net outflow) termasuk di SBN.
“Tentu dampak lanjutannya menimbulkan tekanan terhadap nilai tukar. Bank Indonesia tentu selalu berada di pasar untuk menjaga keseimbangan supply-demand valas di pasar,” kata Edi saat dihubungi, Senin (25/3/2024).
Pada saat yang sama, pemerintah melaporkan penurunan penerimaan pajak akibat anjloknya harga komoditas yang menyeret kinerja Pajak Penghasilan (PPh) badan usaha dan makin terpuruknya penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada Februari.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin tertekan memasuki sesi kedua perdagangan hari ini dengan pelemahan 0,36%. Sementara yield surat utang negara (INDOGB/SUN) juga terpantau merayap naik siang ini.
Yield SUN 10Y naik 1 bps ke 6,67%.
Sementara tenor 2Y naik 2,6 bps ke kisaran 6,39%, disusul oleh tenor 5Y naik 2,3 bps menjadi 6,54% juga tenor 1Y yang naik 3 bps menjadi 6,37%, berdasarkan data Bloomberg sampai pukul 14:39 WIB. Premi Credit Default Swap (CDS) 5 tahun Indonesia bergerak naik 0,77% ke kisaran 71,87 siang ini setelah akhir pekan lalu ditutup makin tinggi 0,48%.
(mfd/ain)