Mahfud juga menegaskan bahwa saat ini masih belum saatnya untuk memberikan selamat pada pasangan calon (paslon) nomor urut 02, Prabowo-Gibran sebagai pemenang dari Pilpres 2024.
Menurutnya, pemenang Pilpres 2024 dapat ditetapkan setelah ada putusan Mahkamah Konstitusi (MK) atas sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) yang didaftarkan oleh paslon lainnya, yaitu paslon 01 Anies-Muhaimin, dan paslon 03, Ganjar-Mahfud MD.
“Kami menahan diri. Ketuk palu dulu supaya rakyat melihat theater hukum tata negara. Jika harus itu keputusannya, maka sebagai anak bangsa kami berjiwa besar,” kata Mahfud dikutip dari salah satu podcast, Senin (25/3/2024).
Menolak kalah
Selanjutnya, Mahfud mengatakan, ia beserta pasangannya Ganjar Pranowo masih belum kalah dalam Pilpres 2024.
Dia mengatakan masih jauh untuk menentukan kekalahan dan kemenangan karena masih ada jalur hukum di MK dan jalur politik yang berupa hak angket untuk memproses dugaan kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) pada proses Pilpres 2024.
“Ini untuk mengedukasi agar masyarakat mengetahui masalahnya. Nanti akan terjadi perdebatan di panggung MK,” tegas Mahfud menjelaskan bahwa sidang PHPU di MK juga merupakan pembelajaran bagi publik tentang perhelatan pemilu harus berjalan dengan adil.
“Kita tidak boleh membiarkan ada kesan di mata generasi muda untuk menjadi Presiden, Wapres, anggota DPR, Menteri, dan pejabat bisa ditempuh hanya kalau ada kekuasaan atau dekat kekuasaan dan punya uang,” kata Mahfud.
(fik/ain)
