ISIS telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, tapi Putin belum secara terbuka menyebut kelompok militan Islamis itu terkait dengan para penyerang, yang menurutnya telah mencoba melarikan diri ke Ukraina.
Dia mengatakan bahwa beberapa orang di "pihak Ukraina" telah dipersiapkan untuk memberikan semangat kepada orang-orang bersenjata di seberang perbatasan.
Ukraina telah membantah berperan dalam serangan tersebut.
Pengadilan distrik Basmanny di Moskow pada Minggu mendakwa empat tersangka dengan tindakan terorisme sehubungan dengan serangan tersebut, menyebut mereka sebagai Dalerdzhon Mirzoyev, Saidakrami Rachabalizoda, Shamsidin Fariduni, dan Muhammadsobir Fayzov, menurut saluran Telegram resmi pengadilan Moskow.
Dikatakan bahwa mereka, yang diidentifikasi oleh media Rusia sebagai warga negara bekas republik Soviet Tajikistan yang tinggal di Rusia, akan ditahan di tahanan pra-sidang hingga 22 Mei. Tiga dari empat orang tersebut telah mengaku bersalah atas semua tuduhan, katanya.
Setelah video interogasi para tersangka yang tidak diverifikasi dan brutal beredar di media sosial, gambar-gambar ruang sidang yang dipublikasikan oleh media Rusia menunjukkan seorang tersangka dibawa ke pengadilan dengan kursi roda yang tampaknya kehilangan satu matanya, seorang tersangka lainnya diperban di bagian telinga kanannya, seorang tersangka lainnya memiliki mata hitam dan kantong plastik yang robek di lehernya, dan seorang tersangka keempat dengan wajah yang membengkak tampak bingung dan berjuang untuk tetap membuka matanya.
Serangan pada Jumat itu merupakan yang paling mematikan di wilayah Rusia sejak pengepungan sekolah Beslan pada 2004, ketika militan Islamis menyandera lebih dari 1.000 orang. Lebih dari 300 orang tewas pada saat itu, lebih dari setengahnya adalah anak-anak.
Dmitry Medvedev, wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, mengatakan bahwa Rusia akan menargetkan mereka yang berada di balik penembakan mematikan tersebut, dari mana pun mereka berasal dan siapa pun mereka.
Dia sebelumnya telah berbicara tentang perlunya menghadapi "kematian dengan kematian" dan beberapa anggota parlemen telah mulai mendiskusikan apakah hukuman mati harus diberlakukan kembali.
Di seluruh Moskow, papan-papan iklan menampilkan gambar lilin tunggal, tanggal serangan, dan kata-kata "Kami berduka".
Negara-negara di seluruh dunia telah menyatakan kengeriannya atas serangan tersebut dan menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Rusia.
(ros)