"Saya tidak bisa berkata-kata, karena terkejut, tidak ada yang aman di Ekuador, TIDAK ADA."
Garcia adalah tokoh politik terbaru di negara tersebut yang terbunuh setelah pembunuhan calon presiden Fernando Villavicencio pada Agustus lalu. Villavicencio, seorang pengkritik vokal terhadap korupsi dan kejahatan terorganisir, dibunuh ketika meninggalkan sebuah acara kampanye dua minggu sebelum pemilihan.
Presiden Daniel Noboa mengumumkan keadaan darurat pada Januari di tengah-tengah lonjakan kekerasan yang terjadi ketika orang-orang bersenjata menyerbu sebuah stasiun TV saat siaran langsung. Noboa juga menetapkan 22 kelompok kriminal sebagai organisasi teroris.
Keadaan darurat diperpanjang awal bulan ini.
Dalam sebuah pernyataan, pemerintah Noboa mengutuk pembunuhan tersebut dan mengatakan bahwa mereka bekerja sama dengan polisi dan kejaksaan untuk memastikan penyelidikan yang cepat.
Pemerintah juga mengatakan akan memperkuat kebijakan ketertiban umum hingga tercapainya keamanan dan perdamaian bagi semua warga Ekuador.
(ros)