Pada periode 2015—2022, pemerintah telah menyelesaikan pembangunan jalan tol sepanjang 1.809 km, termasuk tersambungnya Tol Trans Jawa dan dimulainya Tol Trans Sumatra sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Panjang jalan tol beroperasi pada 2024 ditargetkan menjadi 3.488 km.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Danang Parikesit mengatakan sejauh ini persiapan penerapan transaksi sistem MLFF sudah 50%.
"Progres pekerjaan saat ini sekitar 50%, jadi kami tunggu karena salah satu capaian yang besar adalah uji coba. Begitu uji coba selesai, nanti kami laporkan ke Pak Menteri [PUPR]. Nanti beliau memutuskan untuk implementasi pertama secara komersial, jadi nanti yang di Tol Bali Mandara sifatnya uji coba, belum komersial," kata Danang
Sistem MLFF menggunakan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) dan melakukan transaksi melalui aplikasi Cantas yang dintegrasikan dengan data ERI (Electronic Registration and Identification) atau data kepemilikan kendaraan yang dimiliki oleh Korlantas Polri. Salah satu manfaat dengan kehadiran sistem transaksi MLFF ini adalah efisiensi biaya operasi dan juga meminimalisir bahan bakar kendaraan.
"Pada tahap ultimate tidak ada gate, tetapi Pak Menteri mengingatkan untuk kita pastikan semua pendapatan bisa diterima atau kira-kira tidak ada yang lolos. Pak Menteri menyarankan kita mulai dengan pasang gate dahulu, kita lihat transaksi 4—7 detik kalau pakai gate, tetapi kalau tidak pakai gate nol detik," tuturnya.
(krz/wdh)
