Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg, Tahun ini, Vision Pro akan mulai diperkenalkan untuk pasar China, dilaporkan CCTV pada minggu malam waktu setempat. Vision Pro ada revolusi produk baru dan diharapkan menjadi panduan kinerja keuangan perusahaan di masa mendatang.

Vision Pro pertama kali diperkenalkan resmi pada awal tahun 2024 untuk pasar Amerika (AS). Dibandrol dengan harga Rp54 juta atau sekitar US$3.499. Vision Pro adalah penggabungan pengalaman baru, mixed-reality—bukan virtual reality, seperti produk-produk kompetitor sebelumnya.

Apple menjanjikan kepada penggunanya pengalaman baru dalam hal komputasi spasial, sebuah upaya yang sebelumnya telah didorong oleh CEO Meta Platform Mark Zuckerburg, pendiri sosial media Facebook.

Pengenalan awal Vision Pro pada Juni tahun lalu, dan kemudian resmi dijual pada 2 Februari silam. diharapkan menjadi penopang perusahaan setelah iPhone. Vision Pro menjadi perangkat baru pertama untuk Apple sejak perusahaan memperkenalkan jam tangan pintarnya pada tahun 2015.

Dalam kunjungannya ke China, CEO Tim Cook akan berinvestasi lebih besar dalam bidang penelitian terapan di Shanghai, sebagai pusat keuangan China, disampaikan oleh Menteri Perdagangan Wang Wentao, akhir pekan lalu, mengutip dari China Daily.

"Kami akan terus berinvestasi di China, dalam rantai pasokan, penelitian dan pengembangan, serta jaringan toko-toko kami," jelas Cook.

Rincian investasi tidak disampaikan secara rinci saat pertemuan Cook dengan Wang pasca pembukaan jaringan ritel baru yang megah di Shanghai. Cook di China juga menghadiri China Development Forum.

Komitmen pengembangan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) sebagai alat yang penting untuk membantu bisnis mengurangi jejak karbon Apple, kembali ditegaskan Tim Cook.

Apple telah menetapkan beberapa target paling ambisius di antara perusahaan-perusahaan sejenisnya untuk mengurangi jejak karbonnya — dengan Apple Watch yang disebut-sebut sebagai produk netral karbon pertamanya.

Apple menghadirkan investasi dan sumber daya yang besar dalam pengembangan AI-nya, setidaknya usai perusahaan dikalahkan oleh pesaing yang lebih agresif seperti OpenAI dengan ChatGPT-nya.

AI “menyediakan perangkat yang sangat besar untuk setiap perusahaan yang ingin menjadi netral karbon atau menurunkan emisi mereka dalam jumlah yang besar,” ujar CEO.

- Dengan asistensi Lin Chen dan Jacob Gu.

(wep)

No more pages