Mencermati prediksi tersebut, pernyataan bernada Hawkish dari Gubernur Federal Reserve Atlanta Raphael Bostic juga senada. Bostic mengutarakan, dia kini memproyeksikan pemangkasan suku bunga acuan The Fed hanya akan terjadi satu kali di tahun ini.
Seperti yang diwartakan Bloomberg News, pernyataan ini menjadi yang terbaru setelah dalam kesempatan sebelumnya, ia menyatakan akan menjadi hal yang memadai bagi The Fed turunkan dua kali suku bunga acuan tahun ini di mana yang terdekat akan dilakukan pada Juni mendatang.
"Ini adalah keputusan terdekat. Kami harus melihat lagi bagaimana data ekonomi akan bicara beberapa pekan ke depan," katanya.
Perubahan proyeksi Bostic itu dilatarbelakangi oleh data inflasi terakhir yang lebih kuat yang akan mempengaruhi inflasi, acuan yang dilihat oleh The Fed, diprediksi akan memperlihatkan kenaikan.
"Ekonomi terus memberikan kejutan dan terus menjadi lebih tangguh dan lebih ‘Berenergi’ daripada yang saya perkirakan atau proyeksikan," kata Bostic. "Dan sebagai konsekuensinya, saya semacam mengkalibrasi ulang ketika saya pikir itu tepat untuk bergerak."
Mengingat bahwa ekonomi berjalan dengan baik, "Itu memberi kita ruang untuk bersabar," katanya. "Dan kita harus bersabar."
Tim Research Phillip Sekuritas memaparkan, Investor masih merayakan sinyal yang dikirim oleh Bank Sentral AS (Federal Reserve) bahwa pihaknya hanya akan menunda pemangkasan suku bunga, bukan memperlambat.
“Di Eropa, Bank Sentral Swiss atau Swiss National Bank (SNB) secara tak terduga menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 1,5%. Ini adalah penurunan suku bunga yang pertama sejak redanya pandemi. Investor melihat langkah SNB ini sebagai tanda bahwa pengetatan kebijakan moneter di negara-negara maju, terutama G10, sudah melewati puncaknya dan dapat menjadi awal dari pelonggaran kebijakan di Inggris, Eropa, dan Amerika Serikat,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.
(fad)