“Mood di pasar emas sangat bullish. Hedge fund dan para trader jangka pendek memposisikan diri harga akan naik. Saya rasa segmen investor seperti itu yang sedang mengendalikan pasar,” kata Carsten Menke, Analis Julius Baer, seperti diberitakan Bloomberg News.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas memang masih bullish. Terbukti dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 64,46. RSI di atas 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Sementara indikator Stochastic RSI berada di 3,51. Sudah jauh di bawah 20, yang berarti sangat jenuh jual (oversold).
Oleh karena itu, harga emas punya peluang untuk naik lagi. Target resisten terdekat adalah US$ 2.171/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.180/troy ons bisa menjadi target berikutnya.
Sedangkan target support terdekat ada di US$ 2.161/troy ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas turun menuju US$ 2.158/troy ons.
(aji)