Adapun rata-rata frekuensi transaksi harian adalah 1,14 juta kali. Turun 7,55% dari pekan lalu.
Sepanjang pekan ini, investor asing masih mencatatkan beli bersih (net buy) Rp 2,14 triliun. Jauh lebih rendah dibandingkan net buy minggu lalu yang mencapai Rp 7,39 triliun.
Perlu dicatat, pekan lalu hanya ada 3 hari perdagangan karena libur pada 2 hari pertama. Pekan ini, perdagangan berlangsung penuh selama 5 hari.
Berikut adalah deretan saham yang menjadi top gainers pekan ini, di mana ada yang melonjak sampai hampir 143%.
Kemudian saham-saham ini menjadi top losers dengan koreksi paling dalam, ada yang lebih dari 31%:
Sentimen Penggerak Pasar
Pekan ini, pasar lumayan sibuk. Berbagai bank sentral mengumumkan suku bunga acuan, dan di dalam negeri ada pengumuman hasil Pemilu 2024.
Di Jepang, bank sentral BoJ memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan ke kisaran 0-0,01%. Sejak 2007, suku bunga acuan di Negeri Matahari Terbit berada di zona negatif.
Kemudian Bank Indonesia (BI) juga mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode Maret. Hasilnya sesuai ekspektasi, BI Rate tetap bertahan di 6%.
Lalu pada Kamis dini hari waktu Indonesia, bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve juga melaporkan hasil rapat Komite Pengambil Kebijakan (Federal Open Market Committee/FOMC). Juga sesuai dugaan, Federal Funds Rate masih tetap di rentang 5,25-5,5%.
Namun The Fed juga melaporkan pembacaan ekonomi terkini, termasuk arah suku bunga acuan. Dalam dot plot terbaru, terungkap bahwa mayoritas anggota FOMC memperkirakan suku bunga acuan turun 75 basis poin (bps) tahun ini.
Adapun di dalam negeri, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil Pemilu 2024. Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengantongi 96.214.691 suara atau setara 58,6% dari total suara sah nasional yaitu 164.227.472 suara. Kemudian paslon nomor urut 1 Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar mendapatkan 40.971.906 suara atau setara 24,9% suara sah.
Sedangkan paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD berada pada posisi terbawah dengan perolehan 27.040.878 atau setara 16,5% suara sah nasional.
Dengan demikian, Prabowo-Gibran sudah sah disebut sebagai presiden-wakil presiden terpilih. Jika tidak ada aral melintang, pasangan tersebut akan disumpah dan dilantik sebagai pemimpin Indonesia pada Oktober mendatang.
(aji)
