Interfax melaporkan, mengutip layanan darurat, para pria bersenjata tak dikenal itu melepas tembakan dengan senjata otomatis di Crocus City Hall di pinggir ibukota Rusia dan kebakaran dimulai setelah ledakan.
Ledakan kedua terjadi di gedung itu saat orang-orang dievakuasi dari tempat kejadian.
Setidaknya tiga orang berkamuflase terlibat dalam penembakan itu, RIA Novosti milik pemerintah mengatakan via Telegram, memposting cuplikan gedung yang terbakar.
Menurut Kementerian Keadaan Darurat Rusia, helikopter dikerahkan untuk membantu memadamkan api yang menyebar ke sekitar 12.900 meter persegi kompleks itu.
Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dan pihak berwenang belum menuduh siapa pun. Unit pasukan khusus dikirim ke tempat kejadian untuk memburu para penyerang, kata Garda Nasional Rosgvardia.
Kedutaan Besar AS di Moskow mengeluarkan peringatan keamanan pada 7 Maret yang memperingatkan adanya laporan "bahwa ekstremis memiliki rencana dalam waktu dekat untuk menargetkan pertemuan besar di Moskow, termasuk konser." Ia mendesak warga AS untuk menghindari pertemuan semacam itu dalam 48 jam berikutnya.
Rusia juga pernah menghadapi serangan teroris besar lainnya di masa lalu, termasuk insiden yang terjadi di sebuah sekolah di Beslan, Ossetia Utara di mana lebih dari 380 kematian dilaporkan pada 2004. Selain itu penyanderaan pada 2002 di teater Nord-Ost di Moskow, di mana 170 orang tewas.
Sebuah bom bunuh diri oleh ekstremis Islam di kereta bawah tanah St. Petersburg juga pernah terjadi pada 2017 dan menewaskan 16 orang termasuk penyerang.
Crocus City adalah pusat perbelanjaan dan tempat konser yang populer. Gedung konsernya memiliki kapasitas untuk 6.200 orang dan pertunjukan oleh grup Picnic dijadwalkan berlangsung pada saat serangan.
Video yang diposting di media sosial menunjukkan orang-orang melarikan diri dari gedung konser, beberapa melewati mayat orang yang telah ditembak.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menyerukan kecaman internasional atas "serangan teroris berdarah ini," dalam sebuah pesan di Telegram.
Wali Kota Moskow Sergei Sobyanin mengatakan "tragedi mengerikan" telah terjadi. Dia memerintahkan pembatalan semua acara olahraga dan budaya akhir pekan di kota itu.
Gubernur regional Moskow Andrey Vorobyov mengatakan di Telegram bahwa lebih dari 70 tim medis telah dilarikan ke gedung konser untuk membantu warga.
Menurut RIA Novosti, bandara dan stasiun kereta api Moskow memperketat langkah-langkah keamanan.
(bbn)