Emas mendapat angin segar dari kebijakan bank sentral di berbagai negara yang menuju ke arah pelonggaran. Di Amerika Serikat (AS), misalnya, Federal Reserve kemungkinan bakal menurunkan suku bunga acuan 75 basis poin (bps) tahun ini.
Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Berinvestasi di emas menjadi menguntungkan dalam iklim suku bunga rendah.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas memang masih bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 64,1. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Sementara indikator Stochastic RSI berada di angka 0. Sudah paling rendah, sudah sangat jenuh jual (oversold).
Oleh karena itu, harga emas berpeluang bangkit. Target resisten terdekat adalah US$ 2.170/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.176/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.
Sedangkan target support terdekat adalah US$ 2.158/troy ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas turun lagi ke arah US$ 2.136/troy ons.
(aji)