“Sementara kita tetap jaga supaya proyek bisa terjaga, apa dulu yang bisa kerjakan, dikerjain. Nanti saya cek lagi [soal FID], saya tidak tahu detail. Nanti bisa cek sama [Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Dirjen Migas) Kementerian ESDM] Tutuka,” imbuhnya.
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) memastikan keputusan investasi akhir atau final investment decision (FID) Rosneft Singapore Pte Ltd di proyek strategis nasional (PSN) Gras Root Refinery (GRR) atau Kilang Tuban yang berlokasi di Jawa Timur masih dalam proses.
Corporate Secretary PT KPI Hermansyah C. Nasroen enggan menjelaskan apakah FID bakal tetap diumumkan pada Maret tahun ini, sesuai dengan target awal yang sebelumnya ditetapkan.
“FID belum selesai, masih berproses. Ditunggu saja ya [untuk pengumuman FID-nya],” ujar Hermansyah saat dihubungi Bloomberg Technoz, Rabu (20/3/2024).
Namun, Hermansyah memastikan bahwa PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP), sebagai anak usaha dari PT KPI, saat ini masih bersama dengan raksasa migas asal Rusia itu untuk pelaksanaan proyek GRR Tuban.
Dalam proyek itu, KPI, sebagai Subholding Refining & Petrochemical PT Pertamina (Persero) pada awalnya direncanakan bakal bekerja sama dengan perusahaan asal Rusia, Rosneft Singapore Pte Ltd.
Namun, hingga kini Rosneft tidak kunjung memberi kepastian lantaran adanya sanksi dari negara-negara Barat imbas invasi Negeri Beruang Merah itu terhadap Ukraina sejak awal 2022; yang menyasar pada akses pendanaan, teknologi hingga jasa konstruksi kilang.
Mengutip laman Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), proyek Kilang Tuban dirancang untuk produksi minyak hingga 300.000 barel/hari dan menelan nilai investasi Rp238,25 triliun, dengan Pertamina selaku penanggung jawab.
(dov/spt)