Arifin mengatakan, sesuai dengan komitmen dalam IUPK, Vale juga bakal menambah jumlah smelter High Pressure Acid Leaching (HPAL) dari jumlah yang sebelumnya. Ke depannya, smelter HPAL tambahan bakal digunakan untuk komponen nikel matte.
“Iya [sebelumnya 2 HPAL]. Ke depannya untuk komponen nikel matte. Kan ada kerja sama dengan Ford dan General Motors,” ujarnya.
“Mudah-mudahan [3 HPAL], sebelumnya kita sudah kasih waktu sesuai IUPKi ini, 5 tahun sesudah izin semua selesai, harus terbangun,”
Sebagai informasi, IUPK Vale bakal berakhir pada Desember 2025. Dengan adanya perpanjangan, maka IUPK Vale bakal berakhir pada 2045.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengonfirmasi harga 14% saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang dilepas ke PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID) adalah Rp3.050/lembar saham.
“[Harganya] Rp3.050 [per saham],” tegas Luhut saat dimintai konfirmasi usai seremoni penandatanganan divestasi saham Vale yang menjadi sorotan publik tersebut, Senin (26/2/2024).
Untuk diketahui, divestasi saham INCO sebesar 14% tersebut setara dengan 1.391.087.420 lembar saham yang akan dilego ke MIND ID.
Dengan demikian, dana yang dikeluarkan MIND ID untuk memborong saham Vale tersebut mencapai sekitar US$271 juta atau sekitar Rp4,24 triliun, asumsi kurs saat ini.
Setelah divestasi itu, MIND ID bakal menggenggam sebanyak 34% porsi saham INCO, atau lebih besar dari pemegang saham terbesar lainnya, yakni Vale Canada Limited (VCL) sebanyak 33,9%, dan Sumitomo Metal Mining Co Ltd (SMM) 11,5%.
(dov/spt)