Kebijakan ekonomi suatu negara sangat berpengaruh terhadap saham perusahaan, khususnya perubahan tinggi rendahnya suku bunga menjadi pertimbangan investor dalam berinvestasi. Selain itu, performa perusahaan juga turut mempengaruhi harga saham, jika performa bagus, maka harga saham naik, begitu juga sebaliknya.
Selain itu, kenaikan harga sebuah komoditi juga bisa berpengaruh pada kenaikan harga saham. Misalnya saja saham perusahaan pertambangan mengalami kenaikan tajam ketika harga minyak dunia meroket, begitu juga sebaliknya.
Analisa fundamental sebuah perusahaan juga dipengaruhi kondisi internal perusahaan. Manajemen kerja dan keuangan yang stabil akan memberikan dampak positif pada pergerakan saham perusahaan. Oleh karena itu, perlu juga memastikan bahwa setiap pekerjaan dikelola oleh orang yang kompeten pada bidangnya karena hal tersebut menjadi krusial
Analisis Teknikal
Secara sederhana, analisis teknikal adalah metode yang dapat digunakan oleh investor untuk membeli saham berdasarkan data histori harga saham suatu perusahaan. Metode ini sangat cocok untuk investor yang ingin berinvestasi dalam jangka pendek.
Ada banyak indikator analisis teknikal yang tersedia saat ini. Umumnya, investor akan mengkombinasikan 2-3 indikator dalam membuat analisa. Beberapa jenis analisa teknikal yang populer adalah Moving Average, Relative Strength Index (RSI), dan volume.
Moving average adalah metode yang didapatkan dari perhitungan harga sebelum hari ini. Teknik ini digunakan untuk menghitung pergerakan harga rata-rata dari suatu saham dalam suatu rentang waktu tertentu. Dengan kata lain, moving average merupakan indikator yang cocok untuk mengukur momentum, mengkonfirmasi tren, dan menentukan support dan resistance.
Sementara itu, Relative Strength Index (RSI) merupakan indikator teknis yang diaplikasikan dalam analisis keuangan, termasuk saham. Adapun RSI berperan sebagai parameter momentum, yakni mengukur pergerakan harga. Peningkatan momentum menandakan saham sedang dibeli secara aktif, sedangkan penurunan mengindikasikan melemahnya tren saham yang bersangkutan.
Kemudian, Volume dalam transaksi saham merupakan indikator yang berfungsi untuk menunjukkan jumlah perdagangan atau transaksi yang terjadi dalam perdagangan di suatu sesi. Dengan kata lain, volume perdagangan saham menunjukkan jumlah total perpindahan uang baik yang terbeli maupun yang terjual.
Oleh karena itu, ketika memutuskan untuk menjadi investor di pasar saham, investor perlu memiliki pengetahuan untuk melakukan analisa fundamental atau teknikal dalam berinvestasi. Jika tidak memiliki kemampuan untuk membaca data analisa, investor bisa terbawa arus spekulator yang mungkin punya tujuan memanipulasi harga saham.
Banyak kasus yang telah menyebabkan sejumlah investor mengalami kerugian akibat ulah “pom pom” saham atau spekulator. Walaupun otoritas pasar modal bisa melakukan tindakan terhadap pelanggaran ini, namun pelanggaran tersebut biasanya baru terdeteksi ketika sudah memakan korban investor.
(tim)